Lintas Kepri

Infromasi

Wali Kota Minta BUMD Benahi Pasar Tradisional Tanjungpinang

Jun 15, 2017
Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah saat berdialog dengan pedagang di Aula Bulang Linggi Perpustakaan dan Arsip Kota Tanjungpinang.
Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah saat berdialog dengan pedagang di Aula Bulang Linggi Perpustakaan dan Arsip Kota Tanjungpinang.
Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah saat berdialog dengan pedagang di Aula Bulang Linggi Perpustakaan dan Arsip Kota Tanjungpinang.

Tanjungpinang, LintasKepri.com – Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah meminta kepada BUMD setempat agar Pasar Baru Kota Lama di Tanjungpinang Kepulaun Riau dibenahi. Pasar itu merupakan pasar tradisional yang sudah ada sejak dahulu.

Seiring berjalannya waktu, pasar tradisional semakin sepi pembeli. Masyarakat lebih memilih berbelanja di pasar-pasar modern yang bersih, nyaman, aman dan rapi.

Menangani kondisi yang dikeluhkan para pedagang tersebut, Lis Darmansyah mengedepankan cara berdialog bersama para pedagang pasar. Dialog tersebut berlangsung di Aula Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Tanjungpinang, Rabu (14/6) lalu.

Dalam dialog itu, beberapa pedagang mengeluhkan seputar sepinya pembeli, kebersihan, keamanan dan kenyamanan pasar. Hal itu disebabkan maraknya orang-orang yang berjualan di lorong-lorong dan pinggir jalan pasar ikan.

“Saat ini pasar baru sepi pembeli, mungkin masyarakat malas ke pasar karena akses jalan yang sempit, dan di lorong-lorong saja penuh orang berjualan,” keluh salah seorang pedagang di Pasar Baru Kota Lama Tanjungpinang, Barel.

Hal senada juga disampaikan para pedagang lainnya. Menurut Sri Salami yang juga pedagang di Pasar Baru II menuturkan pasar tersebut semakin sepi

“Pembeli mau jalan saja sulit. Karena, jalan penuh sampah-sampah sayuran, ditambah lagi pintunya pada rusak semua. Sehingga kami sering kebobolan,” kata Sri.

Keadaan ini tentunya menjadi perhatian Lis Darmansyah selaku pemimpin Kota Tanjungpinang. Untuk mencari solusi agar pasar kota lama kembali semarak dengan transaksi jual beli, ia memanggil para pedagang.

“Saya memanggil bapak/ibu agar kita bisa berdiskusi, saya ingin tahu persis kondisi pasar, apa saja masalah, dan yang dibutuhkan pedagang, sehingga kita bisa menindaklanjutinya. Terpenting kita sepakat dan komitmen untuk kembalikan fungsi pasar yang nyaman, bersih, akses jalan mudah, dan tak ada lagi aksi preman pasar,” tegas Lis.

Lis berencana setelah lebaran, Pasar Baru akan dibenahi. Dimulai dari akses jalan untuk memudahkan pembeli keluar masuk pasar. Sebelumnya para pedagang yang berjualan di lorong-lorong pasar dan pinggir jalan akan dirapikan untuk melancarkan kegiatan pasar.

“Saya minta BUMD inventarisir para pedagang, buat surat batas waktu sampai habis lebaran nanti. BUMD harus ambil langkah kongkrit untuk atasi masalah ini, cari tempat sementara untuk pedagang hingga pasar baru selesai dibenahi,” ungkapnya.

Wali kota menginginkan asosiasi pedagang bisa menjadi penyambung lidah dan mendengar keluhan para pedagang. Sehingga masalah bisa diperbaiki dan ditindaklanjuti.

“Insya Allah semua akan kita benahi, BUMD sendiri tak perlu nunggu untuk memperbaiki pintu-pintu yang rusak dan penataaan pasar ikan, segera tindaklanjuti,” tegas Lis.

Terkait sewa menyewa kios/tempat jual ikan, nantinya dibuat sistem. Misalnya melalui sistem online.

“Jadi tidak ketemu orangnya langsung. Supaya adil bagi semua pedagang,” kata Lis.

Ia bertekad menghidupkan kembali Pasar Kota Lama dengan cara kreatif.

“Pasar Kota Lama tak boleh mati, rencananya dari Jalan Merdeka sampai Jalan Teuku Umar akan ada Mobil Toko atau (Moko). Konsepnya Tanjungpinang Night Market yang dibuka mulai pukul 05 sore sampai jam 1 malam,” papar Lis.

Bagi pedagang yang berminat bisa mengajukan usulan kredit. Kredit yang diberikan pun murah.

“Bapak/ibu bisa berjualan apa saja, kecuali makanan yang basahan, silahkan berjualan asal bisa menjaga kebersihan,” ungkap Lis.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Juramadi Esram mengatakan, wali kota ingin berdialog dengan para pedagang atas dasar keluhan di pasar.

“Bisa bapak/ibu sampaikan, sehingga bisa kami perbaiki dan evaluasi bersama, dan wali kota pun bisa segera menindaklanjutinya,” tuturnya.

Juramadi berharap, kedepannya Pasar Tradisional bisa tertata rapi seperti Pasar Baru.

“Kita akan rehabilitasi Pasar Potong Lembu, termasuk Pasar Baru I. Kita lakukan secara bertahap melalui bantuan dana APBN dan Provinsi Kepri,” katanya.

(Hum/Red)

Bagikan Berita :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *