Lintas Kepri

Infromasi

Tagihan Pelanggan PDAM Ini Membengkak, Direkturnya Tak Tahu Cara Menghitung

Des 2, 2016
Inilah Tagihan Air PDAM Tirta Kepri Pelanggan Linda yang Membengkak 3 Bulan Terakhir.Inilah Tagihan Air PDAM Tirta Kepri Pelanggan Linda yang Membengkak 3 Bulan Terakhir.
Inilah Tagihan Air PDAM Tirta Kepri Pelanggan Linda yang Membengkak 3 Bulan Terakhir.
Inilah Tagihan Air PDAM Tirta Kepri Pelanggan Linda yang Membengkak 3 Bulan Terakhir.

Tanjungpinang, LintasKepri.com – Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kepri, Tanjungpinang, Ibu Kota Provinsi Kepulauan Riau, Linda merasa heran dengan tagihan pemakaian air di rukonya yang membengkak 3 bulan terakhir.

Kepada LintasKepri.com dia menjelaskan, di bulan Agustus tagihannya mencapai Rp507.600, dan dibulan berikutnya yakni September mencapai Rp1.369.000. Kemudian dibulan Oktober naik drastis hingga Rp2.095.600.

“Heran saya mas, setiap bulan saya membayar tagihan air makin besar,” kata Linda, warga Pramuka kepada LintasKepri.com, Jumat (2/12).

Dia merasa tagihan air PDAM Tirta Kepri tak sebanding dengan pemakaian perhari.

“Saya diruko ini cuma pakai air untuk mandi dan nyuci piring kotor dari usaha pecel lele saya saja, kok sampai 2 juta dibulan Oktober,” herannya.

Atas tagihannya setiap bulan menggelembung, dirinya melaporkan apa yang dialaminya ke Kantor PDAM Tirta Kepri Jalan MT Haryono No.87 Tanjungpinang.

“Sudah saya lapor mas, tapi tak ada satupun petugas PDAM datang ke ruko saya,” kesalnya.

Linda juga memberitahu bahwasanya meteran air ditempat usahanya itu tak berfungsi secara optimal dan keran pembuka air juga bernasib sama.

Meteran Air PDAM Tirta Kepri.

Meteran Air PDAM Tirta Kepri.

Terkait permasalahan ini, LintasKepri.com menjumpai Direktur PDAM Tirta Kepri Abdul Kholik, untuk menjelaskan apa yang dialami oleh salah satu pelanggannya.

Mirisnya lagi, Kholik mengaku bahwa dirinya tak tahu bagaimana prosedur penghitungan tagihan terhadap pelanggan.

“Saya kurang tahu detail cara menghitungnya, ada bagiannya dan ada sistem cara menghitungnya,” kata Abdul Kholik sambil mengarahkan awak media ini ke salah satu staffnya.

Staff PDAM Tirta Kepri, Rita saat ditemui mengatakan bahwa pelanggan harus mengontrol pemakaian air guna menghindari biaya tagihan yang besar.

“Dari data disini (data pelanggan) sudah betul, tinggal pelanggannya saja yang kontrol pemakaiannya,” kata Rita.

Ditanya tentang meteran air pelanggan Linda yang tak berfungsi optimal, Rita justru menyarankan untuk mengganti meteran tersebut dan keran pembuka air dengan yang baru.

Sementara berdasarkan kwitansi rekening tagihan air, tertera biaya rawat meter sebesar Rp10.000 tiap membayar tagihan yang dibebankan kepada pelanggan.

“Bobroknya” kinerja PDAM yang hingga kini belum juga merespon keluhan pelanggannya itu yang menyewa ruko untuk usaha pecel lele dan menggunakan jasa PDAM tentunya mengecewakan satu dari ribuan bahkan ratusan ribu pelanggan di Kepri.

Menjadi pertanyaan Linda selaku pelanggan PDAM Tirta Kepri, kemana uang rawat meter yang telah dibayarkan tersebut. (afriadi)

Bagikan Berita :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *