Riski Akbar, Bayi 10 Bulan Pengidap Atresia Bilier Harapkan Bantuan

Sep 20, 2015
Rinto, koordinator Komunitas Anak Pinang, didampingi Tuti, saat mengumpulkan sumbangan sekarela ke Pujasera Akau Potong Lembu, untuk biaya pengobatan Riski Akbar, (20/09).Rinto, koordinator Komunitas Anak Pinang, didampingi Tuti, saat mengumpulkan sumbangan sekarela ke Pujasera Akau Potong Lembu, untuk biaya pengobatan Riski Akbar, (20/09).
Rinto, koordinator Komunitas Anak Pinang, didampingi Tuti, saat mengumpulkan sumbangan sekarela ke  Pujasera Akau Potong Lembu, untuk biaya pengobatan Riski Akbar, (20/09).
Rinto, koordinator Komunitas Anak Pinang, didampingi Tuti, saat mengumpulkan sumbangan sekarela ke Pujasera Akau Potong Lembu, untuk biaya pengobatan Riski Akbar, (20/09). Foto: Aliasar

Tanjungpinang, LintasKepri.com – Malang nian nasib Riski Akbar bayi 10 bulan, anak dari pasangan Sudarto (36) dan Pitriani (29) warga RT 01/RW 01 Desa Tuapaya Selatan, Kecamatan Tuapaya, Kabupaten Bintan, terbaring lemah ditempat tidurnya, karena mengidap penyakit Atresia Bilier (Gagal Hati) semenjak lahir. Riski Akbar harus di Operasi di Rumah Sakit Mangun Kusumo (RSCM) Jakarta.

Karena belum punya biaya, pasangan Sudarto dan Pitriani yang kesehariannya bekerja sebagai penjual sayur, belum bisa membawa anaknya ke RSCM, kedua orang tua Riski Akbar berharap uluran tangan Pemerintah dan dermawan untuk membantu biaya pengobatan anak ketiganya itu.

“Saya sangat berharap uluran tangan para dermawan dan Pemerintah, agar bisa memberikan sumbangan dengan sukarela untuk biaya pengobatan anak saya,” keluhnya kepada media ini melalui ponselnya, Minggu (20/09).

Sebelumnya orang tua Riski Akbar telah membawa berobat kerumah sakit terdekat, namun menurut dokter anaknya mengidap penyakit Atresia Bilier dan harus dirujuk ke RSCM Jakarta dengan biaya operasi sebesar Rp 2,5 Milyar, “Karena tidak punya biaya, saya terpaksa merawat seadanya dirumah,” kata Sudarto lemas.

Melihat penyakit yang dialami bayi 10 bulan itu, membuat sekitar enam orang pemuda dan pemudi, berpakaian warna hitam, mengatas namakan Komunitas Anak Pinang (KAP), yang dikordinir oleh Rinto didampingi temanya, Tuti, menjalankan sumbangan sekarela ke tempat keramaian, seperti ke Pujasera Akau Potong Lembu, untuk biaya pengobatan Riski Akbar.

“Sumbangan ini kami jalankan untuk biaya pengobatan Balita yang bernama Riski Akbar warga Tuapaya, Sumbangan ini merupakan sumbangan sukarela,” kata Rinto ketika dijumpai LintasKepri.com di Pujasera Akau Potong Lembu, Minggu (20/09).

Pengertian Atresia bilier menurut kamus kesehatan

Penyakit, Atresia bilier adalah kondisi bawaan (kongenital) di mana terjadi penyumbatan pada tuba (saluran) yang membawa cairan empedu dari hati ke kandung empedu. Atresia bilier terjadi ketika saluran empedu di dalam atau di luar hati tidak berkembang secara normal.

Saluran empedu membantu mengeluarkan limbah dari hati dan membawa garam yang membantu usus kecil memecah/mencerna lemak. Pada bayi dengan atresia bilier, empedu yang mengalir dari hati ke kandung empedu terhambat. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan hati dan sirosis hati, yang mematikan jika tidak diobati.

Bayi dengan kondisi ini mungkin tampak normal saat lahir. Namun, ikterus (penyakit kuning) berkembang pada minggu kedua atau ketiga kehidupan. Berat badan bayi menurun dan bayi menjadi rewel akibat memburuknya penyakit kuning.(Aliasar)

Bagikan Berita :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *