Lintas Kepri

Infromasi

Penjualan Sapi di Tanjungpinang Turun

Agu 27, 2017
Sapi.
Sapi.
Sapi.

Tanjungpinang, LintasKepri.com – Pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau yang melambat berimbas pada penjualan sapi di Kota Tanjungpinang. Alhasil mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2016.

Pedagang yang biasanya menjajakan hewan sapi untuk kurban Idul Adha di kota ini pun mengeluh karena penjualan mengalami penurunan drastis.

Salah satu penjual sapi di Jalan Gatot Subroto Kilometer 5 bawah Tanjungpinang, Rudi, mengaku penjualan sapi kurban mengalami penurunan dibanding tahun lalu.

“2016, sapi sebanyak 70 ekor berhasil dijual. Tahun ini hingga hari ini belum mencapai angka tersebut,” katanya.

Kata Rudi, H-5 (Lima hari jelang Idul Adha), sapi sudah habis dipesan oleh pembeli.

“Biasanya sudah habis, hanya tinggal bersih-bersihkan sapi, sudah dibersihkan lalu langsung diantar ke pembelinya. Sekarang masih ada sapi yang belum terjual. Baru 40 ekor sapi yang sudah di pesan,” tuturnya kepada media ini, Minggu (27/8).

Rudi mengaku tidak berani untuk memesan sapi kembali guna menambah persediaan (stok). Karena, kata dia, daya beli masyarakat yang menurun menjadi kekhawatiran Rudi dalam memasok sapi kembali.

“Sekarang ini tidak berani memesan sapi lagi, daya beli masyarakat menurun drastis, biasanya sudah habis,” tegasnya lagi.

Rudi menambahkan, sapi yang dijual dengan harga bervariasi. Harga terendah yakni Rp16 juta sedangkan harga tertinggi mencapai Rp35 juta.

Selain itu ia juga menjual kambing dengan harga terendah Rp2,3 juta dan harga tertinggi yakni Rp3,5 juta.

“Permintaan kambing masih sama dengan sebelumnya, sekarang sudah 50 yang pesan kambing,” tutupnya.

Hal yang sama juga disampaikan salah satu penjual di Jalan Engku Putri Kilometer 4 Tanjungpinang Erwin. Ia mengaku permintaan sapi di Tanjungpinang menurun. Tahun ini, menurut Erwin, permintaan sapi di Tanjungpinang paling terendah dibanding tujuh tahun sebelumnya.

“Tahun ini menurun, tahun ini terendah, sudah mengalami penurunan dari tahun 2015 yang lalu. Sedangkan tahun 2014 kebawah permintaan sapi di Tanjungpinang masih stabil,” kata dia.

Pria yang sudah menggeluti usaha penjualan sapi tujuh tahun ini mengaku tahun ini permintaan kambing lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

“Pembelian sapi menurun, mungkin harga yang cukup mahal. Jadi orang banyak yang memilih kambing yang lebih murah. Harga kambing paling rendah Rp3 juta sedangkan tertinggi Rp6 juta,” tuturnya.

Ia menambahkan, pada tahun sebelumnya seminggu Idul Adha seluruh sapi sudah terjual semuanya. Namun saat ini H-5 Idul Adha masih ada hewan kurban yang belum laku.

“Sekarang baru laku 30 ekor sapi. Tahun sebelumnya hampir 40an ekor sapi terjual,” tegasnya.

(Iskandar)

Bagikan Berita :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *