Pawai Ta’aruf STQ Kepri Ke VII, Kafilah Bintan Tampilkan Lampu Cangkok

Mei 6, 2017
Kafilah Bintan pada Pawai Ta'aruf STQ Kepri Ke VIIKafilah Bintan pada Pawai Ta'aruf STQ Kepri Ke VII
Kafilah Bintan pada Pawai Ta'aruf STQ Kepri Ke VII
Kafilah Bintan pada Pawai Ta’aruf STQ Kepri Ke VII

Batam, LintasKepri.com – Pemerintah Daerah Kabupaten Bintan menampilkan Pawai Ta’aruf STQ Ke VII Tingkat Provinsi Kepri Tahun 2017 dengan menampilkan suguhan suasana Gegap Gempita Menyambut Ramadhan Idul Fitri.

Bupati Bintan Apri Sujadi bersama Wakil Bupati Bintan Dalmasri Syam, Ketua DPRD Kabupaten Bintan Lamen Sarihi, Anggota DPRD Provinsk Kepri Susilawati, Ketua PKK Kabupaten Bintan Deby Apri Sujadi, Ketua GOW Kabupaten Bintan, Herdawati Dalmasri Syam, Plt Sekda Kabupaten Bintan Adi Prihantara, Anggota DPRD Kabupaten Bintan dan seluruh Kepala OPD Kabupaten Bintan berjalan kaki menyusuri rute pawai Ta’aruf yang telah ditetapkan bersama 500 orang rombongan kafilah Kabupaten Bintan, Jumat pagi (5/5).

Dalam kesempatan tersebut, terlihat Apri Sujadi, Dalmasri Syam beserta rombongan memberikan cendramata berupa keris melayu di podium kepada Sekda Kepri TS Arief Fadillah yang mewakili Gubernur Nurdin Basirun untuk bertindak sebagai Irup Pawai Ta’aruf STQ Tingkat Provinsi Kepri Tahun 2017 .

Dalam Pawai Ta’aruf STQ Ke VII ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Bintan menampilkan berbagai variasi penampilan dimulai dari barisan bunga telur, sepeda ontel , barisan penari melayu, barisan bunga manggar, mobil hias, badut upin ipin dan atok serta barisan baju fashion carnaval.

Rombongan kafilah yang dipimpin oleh Kepala Dinas PMD Kabupaten Bintan Ronny Kartika ini juga menampilkan antraksi yang mengundang decak kagum seperti atraksi sulap upin ipin, tarian lampu cangkok, atraksi sepeda tinggi hingga barisan sepeda ontel lengkap dengan lampu cangkoknya.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bintan Luki Zaiman Prawira menuturkan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Bintan pada tahun ini sengaja menampilkan sejumlah parade Pawai Ta’aruf dengan ornamen lampu cangkok.

Menurutnya tradisi lampu cangkok masyarakat melayu Bintan merupakan salah satu dari sekian banyak tradisi yang hingga kini masih tetap bertahan ditengah era globalisasi dan gemburan budaya asing.

Lampu cangkok adalah tradisi melayu lama. Tradisi ini bermula ketika pada masa dahulu pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, masjid atau musholah akan semakin ramai di penuhi masyarakat yang ingin mencari amal ibadah sebanyak banyaknya di bulan suci Ramadhan yang penuh berkah.

“Tradisi ini masih kental ditengah masyarakat Bintan yang dipasang di jalan-jalan dan perkarangan rumah warga untuk penerangan, terutama ketika aktivitas menyambut malam Lailatul Qadar dan puncaknya semakin meriah ketika malam 27 Ramadhan sampai malam Idul Fitri,” tutupnya.

(wae)

Bagikan Berita :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *