Natuna, LintasKepri.com – Berbicara mengenai Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki oleh Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), memang tidak akan pernah ada habisnya.
Kabupaten yang terbentuk pada tahun 1999 silam itu, memang memiliki kekayaan alam yang sangat berpotensi untuk dikembangkan. Mulai dari sektor minyak dan gas bumi (Migas), kelautan dan perikanan, budaya, sejarah, keaneka ragaman flora dan fauna, hingga sektor pariwisata, ada semua disini.
Namun kali ini kita akan membahas mengenai sektor pariwisata. Daerah berjuluk Laut Sakti Rantau Bertuah itu, memiliki sederet destinasi wisata yang layak untuk dikembangkan dan dipromosikan.
Mulai dari wisata bahari, hutan, gunung, bukit, sungai, air terjun, pantai, pulau, sejarah, budaya sampai dengan kulinernya, menjadikan daerah yang satu ini pantas untuk dicanangkan sebagai destinasi wisata Nasional, bahkan Internasional.
Apalagi letak geografis Kabupaten Natuna yang sangat strategis, dengan dikelilingi sejumlah negara di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Singapura, Brunai Darusalam, Thailand dan Vietnam, sehingga daerah yang terletak di Laut Natuna Utara itu, sangat mudah untuk diakses oleh para wisatawan dari dalam dan luar negeri.
Bahkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, telah menetapkan 5 sektor percepatan pembangunan bagi Daerah Kabupaten Natuna, salah satunya adalah Pariwisata.
Sehingga tidak ada alasan bagi pemangku daerah ini, untuk mengabaikan sektor Pariwisata, demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Natuna kedepannya.
Pantai Teluk Depih, yang terletak di Kampung Teluk Depih, Desa Cemaga Selatan, Kecamatan Bunguran Selatan, mungkin bisa menjadi salah satu destinasi wisata masa depan Kabupaten Natuna, untuk digarap sebagai tujuan wisata baru.
Pasalnya Pantai yang masih perawan itu, memiliki pemandangan alam yang sangat mempesona. Hamparan pasir putih, ditambah dengan pepohonan cemara dan kelapa yang tumbuh subur disekitarnya, membuat Pantai ini tampak sangat indah dan asri. Belum lagi dengan keberadaan Gunung Tekul dan Sekunyam yang menjulang tinggi mengapit Pantai Teluk Depih, membuat Pantai tersebut mampu memanjakan mata bagi para pengunjungnya.
Sungguh anugerah yang tiada tara diberikan oleh sang pencipta semesta alam, bagi Kabupaten yang berpenduduk sekitar 75 ribu jiwa tersebut.
“Iiihhhh lawanye (cantiknya),” cetus Ana Asmara (27), salah seorang pengunjung asal Ranai, Kabupaten Natuna, yang ditemui di Pantai Teluk Depih, Minggu (22/12/2019) pagi.
Wanita beranak satu itu mengaku sangat mengagumi keindahan alam yang disuguhkan oleh Pantai Teluk Depih. Kesempatan berkunjung itupun tak disia-siakan Ana, untuk berfoto ria di objek wisata tersebut bersama keluarganya.
Demi mengabadikan momen indah tersebut, Ana rela menghabiskan waktunya untuk berselfie, dan menguploadnya ke akun media sosial pribadinya.
Selain Ana, juga tampak sejumlah warga lain, yang sibuk berfoto dengan smartphone mereka masing-masing, sembari menikmati liburan akhir pekan.
Pantai Teluk Depih memang tidak sepopuler objek wisata lain yang ada di Natuna, seperti Pantai Teluk Selahang (Tanjung), Pantai Batu Kasah, Bukit Kapur, Wisata Hutan Mangrove Mekar Jaya, Pulau Senua, Batu Sindu, Tanjung Datuk, Gunung Gundul, Pantai Sisi Serasan maupun tempat-tempat wisata lainnya yang biasa dikunjungi oleh wisatawan. Namun Pantai ini masih cukup perawan, dan belum banyak terjadi pencemaran lingkungan, seperti keberadaan sampah plastik dan pencemaran lainnya.
Dari Ranai Ibu Kota Kabupaten Natuna, Pantai Teluk Depih dapat diakses dengan menggunakan kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat, dengan waktu tempuh sekitar 60 menit (satu jam).
Sekedar saran, jika anda berniat ingin mengunjungi Pantai Teluk Depih, alangkah baiknya anda berbekal lotion anti nyamuk, agar terhindar dari gigitan agas. Agas merupakan salah satu serangga kecil sejenis nyamuk yang biasa hidup disekitar pantai maupun hutan mangrove, yang gigitannya dapat menimbulkan rasa gatal dan bentol-bentol dikulit.
Laporan : Erwin Prasetio