Lintas Kepri

Infromasi

74 Ribu Desa se-Indonesia Akan Dapat TV Satelit

Agu 9, 2015
H. Sindawa Tarang, SH.MM (baju cream), Ketua Umum DPP APDESI Pusat.
H. Sindawa Tarang, SH.MM (baju cream), Ketua Umum DPP APDESI Pusat.
H. Sindawa Tarang, SH.MM (baju cream), Ketua Umum DPP APDESI Pusat.

Tanjungpinang, Lintaskepri.com – Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat perdesaan baik dari segi ekonomi maupun pembangunan infrastruktur desa, Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) dipercaya menjadi mobilitasi dari sebuah Perusahaan Swasta yang bergerak dibidang Elektronik, nantinya akan memberikan bantuan berupa TV Layar Desa untuk 74.000 desa di seluruh Indonesia. Hal ini dikatakan Yusuf Firdaus, Ketua DPD APDESI Provinsi Kepulauan Riau, Sabtu (08/08) sore, ketika di temui diruang kerjanya.

Diakui Yusuf, pemberian bantuan berupa TV Layar Desa dari perusahaan swasta tersebut bukan dari dana Pemerintah, melainkan bantuan dari pihak swasta yang bertujuan ikut andil dalam membantu program Pemerintah untuk mempercepat pembangunan desa, maupun dari segi perekonomian desa. “Adanya bantuan TV Layar Desa ini saat memenuhi undangan Marwan Jafar, Menteri Desa PDT, di Kementerian Desa, di Jakarta Senin (05/08) lalu,” tuturnya.

“Insaallah salah seorang Kepala Desa dari  Kepri, akan kita bawa ke Jakarta untuk mewakili Provinsi ini guna menghadiri acara penyerahan secara Simbolis TV Layar Desa dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo serta dihadiri Menteri Desa PDT dan beberapa Menteri lainnya,” terang Yusuf.

Nantinya, dikatakan Yusuf, sekitar 50 peserta yang menerima secara simbolis bantuan TV Layar Desa untuk 33 Provinsi di Indonesia. “Kepala Desa yang akan menerima TV Layar Desa secara simbolis tersebut, nanti kita tentukan dulu, insaallah bulan September nanti,” tutupnya.

Ketua Umum DPP APDESI Pusat, H. Sindawa Tarang, SH.MM saat dikonfirmasi terkait APDESI ditunjuk menjadi mobilitasi dalam program pemberian bantuan Layar Desa mengatakan, Kita (APDESI red) ditunjuk oleh Pak Menteri Desa PDT sebagai Pelex Projek atau pelaksana proyek pemberian Layar Desa ke desa-desa. “Saya sangat bersukur karena APDESI di percaya menjadi moderator pemberian Layar Desa untuk 74.000 desa yang ada di Indonesia,” tuturnya.

“Tujuan Layar Desa ini antara lain adalah untuk mengekspos potensi yang ada di desa kita masing-masing, seperti di Sulawesi, Kepulaun Riau, Kalimantan, Maluku dan lain-lain. Nah Pasti dengan adanya Layar Desa para Investor dari luar maupun dari dalam negeri akan menginvestasi ke daerah kita,”tutup Sindawa.

Dedi, salah seorang pihak Perusahaan swasta yang ditunjuk untuk memberikan sosialisasi kepada 33 DPD APDESI se-Indonesia mengatakan, pihak perusahaan sudah menandatangani MOU dengan Menteri Desa PDT dalam bentuk kesepakatan dalam implementasi program yang namanya Layar Desa. Layar Desa itu adalah inisiatif dari kita (pihak perusahaan swasta) yang berbasis Satelit yang bekerjasama dengan Indosat Palapa.

Menurut Dedi, TV Satelit karena satu-satunya TV yang bisa menjangkau seluruh Indonesia. Kondisi Geografis dan kondisi kepulauan di Indonesia sulit sekali untuk dijangkau siaran TV yang ada saat ini. “Desa-desa sangat perlu informasi kondisi market, misalkan harga beras, harga pupuk, harga bibit atau kegiatan UKM seperti industri dan sebagainya. Maka dari itu, sangat perlu adanya seperti Layar Desa ini,” terang Dedi.

“Kami mengajak APDESI untuk bekerjasama karena terus terang rencananya kami akan memberikan 74.000 desa yang ada di indonesia secara bertahap. Tentunya tidak mungkin 74.000  desa kita bekerja sendiri, maka dari itu kami beberapa pihak perusaan sepakat menggandeng APDESI dalam pencapaian pemberian Layar Desa ini,” harap Dedi.

Dikatakan Dedi, Layar Desa ini sejenis layar tancap, memiliki akses Satelit, ukuran layarnya 4×3 meter yang bisa dilihat 200 hingga 400 pasang mata. Layar Desa ini akan diletakkan dilapangan bola dan untuk kekuatan ketahanannya bisa mencapai 5 tahun.

“Dalam pengadaan Layar Desa menghabiskan anggaran Rp 2,5 Triliun yang bersumber dari bantuan perusahaan-perusahaan di Indonesia, tidak menggunakan dana pemerintah,” tutup Dedi. (Red)

Bagikan Berita :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *